Semuanya adalah sepenggal kisah dalam kehidupan saya.
-Bow-
Kebiasaan
Di sini saya ingin berbagi sebuah kisah dengan para pembaca.
Kisah ini terjadi di sekitar tahun 2003. Pada tahun itu, untuk pertama kalinya
saya bergabung dengan sebuah situs bernama WWW.Friendster.COM.
Motif awal saya bergabung adalah untuk berjumpa kembali
dengan semua teman lama. Saya meninggalkan Indonesia
pada tahun 1999, dan karena itu, saya jarang berjumpa dengan sahabat sahabat di
SD maupun SMP di kota Malang . Saya menuntut ilmu di Negeri
Kangguru. Dengan adanya situs friendster tersebut, dan dengan banyaknya sahabat
sahabat lama yang turut bergabung, maka itu adalah cara instant agar bisa
berjumpa kembali dengan mereka. Minimal, untuk mengetahui kabar para sahabat
sahabat yang sekian tahun tidak berjumpa.
Seiring berjalan nya waktu, saya melihat banyak teman teman
menggunakan situs ini untuk keperluan yang lain, yaitu AJANG MENCARI JODOH.
Banyak dari mereka yang mencari wanita di friendster, berkenalan, saling
meng-email, menukar nomer handphone, berlanjut makan malam trus selanjutnya
terserah mereka. (Detail terlalu banyak akan menimbulkan efek vulgar dalam
kisah ini.)
Jujur saja, saya bingung. Karena saya pada dasarnya adalah
seorang pemalu dan pasif. Saya harus mulai dari mana? Dan di antara sahabat
sahabat yang berburu wanita di Friendster, ada satu sahabat yang sudah seperti
saudara bagi saya, yang menurut saya paling istimewa dalam hal itu.
Kepiawaian dia dalam hal berkenalan dan merayu mereka via
internet, menurut saya pribadi, sangatlah luar biasa.
Di saat, saya belum bisa mendapatkan satu pun, dia sudah
mengoleksi minimal sepuluh wanita, dan semuanya bertampang di atas rata rata.
Membuat saya berdecak penuh kekaguman.
Dalam kekaguman itu saya bertanya kepada beliau, "Pak..
gimana sih caranya? Kok sangar banget ya kamu bisa gitu?" (Dalam bahasa
jawa.)
Dia tidak menjelaskan resep rahasia dia dalam menggombal,
tapi dia malah memberikan sebuah kisah kepada saya. Berikut kisah tersebut
dalam versi penulisan ala saya.
-- "Ada seorang pangeran di sebuah kerajaan China kuno.
Dia seorang penunggang kuda dan pemanah yang paling jempolan di seluruh negeri.
Pada hari itu, sang pangeran tersebut melakukan sebuah demonstrasi, dengan
menunggang kuda dan memanah 10 apel yang di taruh di atas kepala prajurit.
Semuanya kena!! Semua orang memberikan tepuk tangan yang meriah dan berdecak
kagum. Hanya ada satu orang yang tampak bosan dengan semua itu. Bertanyalah
sang pangeran kepada pria tersebut dengan agak tersinggung. "Kenapa kamu
tidak bertepuk tangan? Apakah kamu meremehkan saya?"
Jawab pria tersebut," Tanpa mengurangi rasa hormat,
anda bisa melakukan semua itu bukan karena anda hebat. Akan tetapi, karena anda
terbiasa berlatih dan mengulangi hal tersebut ratusan kali. Bahkan ribuan kali.
Saya tidak bisa melakukan hal yang pangeran lakukan. Tetapi saya bisa melakukan
suatu hal yang pasti membuat anda berdecak kagum."
Merasa tertantang, sang pangeran menyanggupi. Jika pria
tersebut berhasil membuat sang pangeran terpesona, akan ada hadiah yang pantas,
jika tidak maka hukuman mati telah menanti.
Dimulailah pertunjukan kemampuan dari seorang pria tersebut.
Dengan menutup mata, dia melempar pisau ke 10 apel yang terletak di atas kepala
prajurit. Seluruh istana bergemuruh dengan sorak sorai dan tepuk tangan. Bahkan
sang pangeran pun berdecak kagum. Sesuai janji, hadiah diserahkan kepada pria
tersebut. Pada saat itu, sang pangeran bijaksana itu pun menyadari bahwa apa
yang pria itu katakan benar adanya. Bahwa sebuah kebiasaan akan menjadi sebuah
keahlian.
Sang pangeran terbiasa memanah sambil menunggang kuda, dan
pria tersebut terbiasa melempar pisau dengan akurat dengan mata tertutup."
--
Demikian kisah yang diceritakan sahabat saya tersebut. Dia
ingin menjelaskan kepada saya, bahwa dulu dia pun tidak bisa. Namun dia
mempunyai kemauan untuk mencoba dan terus mencoba, sampai pada akhirnya dia
bisa mendapatkan wanita dari internet dengan fasih.
Akhirnya saya menyadari, bahwa sebuah hal jika dilatih terus
menerus dan kita membiasakan diri untuk itu, maka hal tersebut akan menjadi
sebuah keahlian untuk kita. Seperti kita para manusia yang ahli dalam berjalan
maupun berlari. Karena dari kita balita, orang tua kita mengajarkan kita
berjalan, dan kita terus menerus berlatih untuk berjalan tanpa kita sadari.
Setelah mendengarkan cerita tersebut, saya merenungkan dan
mencoba untuk melakukannya. Akhirnya saya bisa!! Meskipun apa yang saya lakukan
masih tidak bisa dibandingkan dengan prestasi teman saya tersebut dalam hal
menggaet wanita, tapi minimal saya sudah belajar hal baru. Dan hal tersebut,
sangat berguna bagi kehidupan saya, tidak hanya dalam aspek wanita, tapi di
dalam segala hal dalam aspek kehidupan saya.
Tak lupa dalam kesempatan ini, saya ingin menyampaikan rasa
terima kasih saya kepada sahabat saya tersebut, karena sudah menceritakan
sebuah kisah yang hebat. Sebuah kisah yang mampu memberikan pencerahan baru
untuk saya. Bro, you know who you are.. Thx for telling me!!
Dan sebagai penutup, sekali lagi saya berharap semoga
tulisan ini bisa bermanfaat bagi para pembaca.
Mohon maaf bila ada ejaan yang salah, ataupun jika tulisan
ini tidak enak dibaca. Karena memang bukan profesi saya sebagai penulis, namun
saya mencoba untuk terbiasa. Terima kasih.
Reilly Prabowo.
No comments:
Post a Comment